Sabtu, 04 Agustus 2018

Waspadai! Makan Dengan Terlalu berlebih Bisa Mengakibatkan kerusakan Otak

Waspadai! Makan Dengan Terlalu berlebih Bisa Mengakibatkan kerusakan Otak - Kegemukan atau obesitas seringkali dihubungkan dengan alur makan terlalu berlebih. Riset paling baru memberikan jika kebanyakan makan dapat tingkatkan resiko turunnya potensi otak, lebih untuk orang-tua. 

Waspadai! Makan Dengan Terlalu berlebih Bisa Mengakibatkan kerusakan Otak

Beberapa pakar menyampaikan, beberapa orang berumur 70 tahun atau lebih tua yang mengonsumsi pada 2. 100 serta 6. 000 kalori sehari-hari berisiko 2x lipat alami penurunan manfaat memori, yang dapat jadi sinyal awal penyakit kepikunan atau Alzheimer. 

Mengkonsumsi kalori yang terlalu berlebih sehari-hari tidak baik untuk kesehatan otak, kata pemimpin periset Dr Yonas Geda, yang profesor neurologi serta psikiatri di Mayo Clinic, Scottsdale, Arizona Amerika Serikat. 

Ini mungkin saja terdengar seperti klise, tetapi kita butuh memerhatikan mengkonsumsi kalori keseharian. Utamanya merupakan makan seperlunya, tidak dalam jumlahnya berlebihan, untuk kesehatan otak Anda, imbuhnya. 

Dalam risetnya, periset menganalisa data lebih dari 1. 200 responden berumur 70-89 tahun yang tinggal di Olmsted County, Minnesota. Diantara orang berumur lanjut ini, 163 salah satunya sudah didiagnosa alami penurunan memori yang diketahui menjadi rusaknya kognitif mudah. 

Responden memberikan laporan pada periset berapa banyak mereka makan. Sepertiga dari keseluruhan responden mengakui makan pada 600 – 1. 525 kalori satu hari, sepertiga yang lain pada 1. 526 – 2. 142 kalori /hari, serta sepertiga peserta yang lain 2. 143 – 6. 000 kalori dalam satu hari. 

Hasil analisis memberikan indikasi jika diantara responden yang makan sangat banyak, resiko didiagnosa alami masalah memori terdaftar tambah tinggi yaitu 2x lipat semakin besar daripada mereka yang makan dikit. Selain itu, pada peserta yang bagian makannya tengah, periset tidak temukan ada resiko untuk permasalahan memori. Hasil analisis ini masih sama sesudah periset mempertimbangkan faktor-faktor seperti kisah stroke, diabetes, pendidikan dan aspek resiko lainnya berkaitan penurunan memori. 

Kami juga mempertimbangkan BMI (bodi mass index) serta obesitas. BMI merupakan pengukuran berdasar pada tinggi serta berat tubuh. Tetapi tidak ada ketidaksamaan yang berarti pada peserta normal serta masalah kognitif mudah, kata periset. 

Periset mengutarakan, walau belumlah di ketahui dengan tentu kenapa makan berlebihan bisa merubah otak, akan tetapi periset menyangka konsumsi kalori yang terlalu berlebih bisa mengakibatkan rusaknya oksidatif, yang mengakibatkan pergantian struktural dalam otak, jelas Geda. 

Memberi komentar penelitian itu, Dr Neelum Aggarwal, seseorang profesor pengetahuan saraf di Rush University, Chicago, menyampaikan jika temuan ini sangat mungkin dokter untuk lakukan diskusi pada pasien mengenai jalinan pada praktik hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi serta membatasi gula dengan manfaat otak keseluruhannya. 

Dibutuhkan riset selanjutnya untuk membahas hal apa yang bisa berperan pada penurunan manfaat kognitif serta tawarkan taktik untuk mencegah penyakit lewat nutrisi serta pembatasan kalori, kata Aggarwal. 

Ahli lainnya yaitu David Loewenstein, profesor psikiatri serta perilaku di University of Miami Miller School of Medicine, menyampaikan, temuan ini meningkatkan bukti jika tingginya konsumsi kalori terkait dengan obesitas serta sindrom metabolik, hingga tidaklah heran meningkatnya konsumsi kalori terkait dengan masalah kognitif. 

Sindrom metabolik merupakan sekumpulan aspek resiko berkaitan dengan penyakit jantung serta permasalahan kesehatan yang lain. Studi ini tunjukkan jika apapun yang baik buat jantung seperti kurangi konsumsi kalori merupakan baik juga untuk otak, jelas Loewenstein.
loading...

Related Posts

Waspadai! Makan Dengan Terlalu berlebih Bisa Mengakibatkan kerusakan Otak
4/ 5
Oleh

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.