Teliti Faktanya, Apakah Mata Minus Dapat Disebabkan Oleh Gen?

Sabtu, 07 Juli 2018

Teliti Faktanya, Apakah Mata Minus Dapat Disebabkan Oleh Gen?

Teliti Faktanya, Apakah Mata Minus Dapat Disebabkan Oleh Gen? - Mata minus atau rabun jauh dalam dunia medis kerap dimaksud miopia. Keadaan ini mengakibatkan Anda kesusahan lihat benda jarak jauh. Banyak hal yang mengakibatkan mata minus yaitu keseringan membaca atau memandang monitor elektronik terlampau dekat. Lalu, apa benar mata minus dapat juga dikarenakan oleh gen?

Menurut laporan yang dipublikasikan di Nature Genetics, beberapa ilmuwan yakini jika tahu gen mana yang mengakibatkan miopia bisa menolong dalam meningkatkan perawatan hari esok. Riset itu mengungkap, sejumlah 30 % masyarakat di negara Barat serta 80 % dari masyarakat Asia berumur 18 th. alami mata minus.

Miopia berlangsung saat ketika bola mata tumbuh terlampau panjang sepanjang masa anak-anak serta mengakibatkan sinar untuk konsentrasi sedikit dimuka retina bukanlah di atasnya. Miopia bisa dikoreksi dengan memakai lensa cekung seperti pada kacamata atau lensa kontak. Alat bantu pandangan ini menolong mata fokus cahaya yang masuk ke mata. Langkah lainnya untuk mengkoreksi miopia yaitu dengan operasi refraktif seperti LASIK, Epi LASIK serta implan lensa kontak.

Riset ini menunjukkan jika, gen-gen baru yang diketemukan itu bertanggungjawab untuk perubahan mata, pengobatan jaringan mata, serta keadaan susunan mata. Riset ini dapat mengungkap, mutasi spesifik dalam gen sudah dihubungkan dengan peluang sepuluh kali lipat lebih tinggi untuk alami miopia.

Profesor Chris Hammond, periset paling utama yang ikut serta dalam penelitan ini menyampaikan, miopia condong di turunkan dalam keluarga, tetapi temuan ini belumlah seutuhnya memvisualisasikan seutuhnya keterlibatan genetik di dalamnya.

Selain itu, anak-anak yang meningkatkan miopia saat umur yang tetap sangatlah muda, lebih mungkin saja alami permasalahan kesehatan di masa datang di banding anak-anak yg tidak alami rabun. Dalam masalah berlebihan, miopia bisa mengakibatkan permasalahan pandangan yang serius di pertengahan kehidupan, seperti glaukoma, retina lepas serta kebutaan yang dikarenakan oleh degenerasi makula.

“Saat ini, peluang untuk kurangi perubahan miopia sangatlah terbatas. Sesaat satu obat, yang dimaksud atropin, bisa kurangi perubahan, ia memperlebar pupil serta mengakibatkan permasalahan dengan sensitivitas sinar serta kesusahan membaca, ” kata Hammond.

Hammond mengungkap, hubungan lingkungan dengan gen penting juga dalam memastikan resiko meningkatkan miopia, seperti tingkat pendidikan, urbanisasi serta kesibukan luar ruang.

“Ada sebagian data yang tunjukkan jika rabun jauh jadi lebih umum pada anak-anak di Inggris. Kemungkinan besar jika duduk didalam ruang dengan permainan computer tak sebaik langit biru yang ada diluar ruang, ” tuturnya,

Dampak Gen LEPREL1

Seirama dengan riset pada awal mulanya, suatu grup penelitian yang datang dari Ben-Gurion University of Negev sudah sukses mengidentifikasi suatu gen yang dampaknya dengan khusus mengakibatkan miopia. Riset yang dipublikasikan di American Journal of Human Genetics ini mengungkap jika mutasi pada gen LEPREL1 sudah dapat dibuktikan mengakibatkan miopia.

“Kami pada akhirnya mulai mengerti pada tingkat molekuler kenapa rabun jauh berlangsung, ” kata Profesor Ohad Birk. Kelompok-kelompok yang ikut serta dalam penemuan ini yaitu BGU’s Morris Kahn Laboratory of Human Genetics, National Institute for Biotechnology di Negev serta Dayan Clinical Genetics Wing, Soroka University Medical Center.

Untuk di ketahui, gen LEPREL1 mengkode satu enzim yang esensial manfaat memodifikasi kolagen pada mata. Bila enzim ini hilang maka dapat tercipta kolagen yang terlalu berlebih hingga biasanya bola mata bakal jadi lebih panjang dari normal. Jadi konsekuensinya, sinar yang masuk difokuskan dimuka retina serta terjadi miopia. Studi kelanjutan di hari esok bakal memastikan apakah LEPREL1 atau gen berkaitan memainkan peranan terpenting dalam pemicu miopia pada populasi umum.