Inilah Resiko Terlalu Sering Konsumsi Mie Instan Untuk Ginjal - Suatu berita dari harian Jawa Pos pada Sabtu, 2 Juli 2011 menyampaikan kabar suatu cerita yang cukup mengerikan. Seseorang pria berumur 26 th. bernama Iswandi dari Dusun Besukdowo, Desa Ringinanom, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, disebut-sebut alami sindrom nefrotik atau permasalahan pada ginjalnya lantaran terus-terusan konsumsi mie instan serta minuman tambah energi.

Menurut dokter yang menanganinya, bentuk badan Iswandi sangat aneh lantaran dari sisi perut ke bawah seperti lebih gemuk dari sisi atasnya. Hal semacam ini dikarenakan oleh sindrom nefrotik yang dikarenakan oleh terlampau banyak konsumsi bahan pengawet dari beberapa makanan seperti mie instan, minuman tambah energi, serta lainnya sebagainya.
Menurut ahli kesehatan, sindrom nefrotik dipicu oleh hilangnya protein dalam jumlahnya yang banyak lewat urine. Keadaan ini berkaitan dengan permasalahan hipertensi atau diabetes. Tanda-tanda dari hal semacam ini satu diantaranya memanglah yaitu penimbunan cairan yang bikin berat tubuh naik. Sebagai permasalahan yaitu, penderitanya bakal alami penurunan jumlahnya antibodi hingga rawan terserang masalah pencernaan serta infeksi.
Dr. Eko Budidharmaja mengatakan jika ada peluang Iswandi alami permasalahan sindrom nefrotik terlebih dulu serta bukanlah dikarenakan oleh rutinitas konsumsi mie instan.
Selain itu, menurut dr. Adrian Setiaji, mengkonsumsi mie instan yang kaya kandungan sodium dapat bikin pembengkakan pada badan pasien sindrom nefrotik jadi lebih kronis. Hal semacam ini bermakna, untuk pasien sindrom nefrotik, mengkonsumsi mie instan sangat tak dianjurkan lantaran dapat bikin ginjal bekerja dengan lebih berat serta jadi parah keadaan sindrom nefrotik yang terkena.
Walau bukanlah pemicu dari permasalahan sindrom nefrotik, mie instan tetaplah makanan yg tidak baik untuk kesehatan hingga memanglah kita baiknya tak sering-sering mengkonsumsinya.
loading...
Inilah Resiko Terlalu Sering Konsumsi Mie Instan Untuk Ginjal
4/
5
Oleh
Dunia Kesehatan Health
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.