Rabu, 18 Juli 2018

Apakah benar Ruam Popok Pada Bayi Tidak Boleh Dikasih Bedak? Simak Penjelasannya

Apakah benar Ruam Popok Pada Bayi Tidak Boleh Dikasih Bedak? Simak Penjelasannya - Salah satunya permasalahan kulit yang sering berlangsung pada bayi merupakan ruam popok. Umumnya, ruam popok ini nampak di bagian pantat atau lipatan paha. Pemicu dari ruam popok ini merupakan paparan bakteri, kontak kulit dengan urine yang menggenang pada popok yang telah kepenuhan, gesekan popok dengan kulit bayi yang masih tetap peka, sampai infeksi jamur yang dikarenakan oleh popok yang telah lembab tetapi tidak kunjung ditukar. 

Apakah benar Ruam Popok Pada Bayi Tidak Boleh Dikasih Bedak? Simak Penjelasannya

Ahli kesehatan dr. Jerome Valleteau de Moulliac mengatakan jika ruam popok dapat berlangsung karena urine, kotoran bayi, dan gesekan kulit bayi dengan popok itu. Tidak cuma membuat warna kulit berubah menjadi kemerahan, perihal ini dapat juga menyebabkan gatal-gatal atau bayi yang sedikit lebih rewel. 

Untuk menahan datangnya ruam popok ini, sebaiknya orangtua teratur ganti popok bayi serta tidak menanti sampai kepenuhan atau bahkan juga bocor. Sesudah ganti popok bayi, yakinkan untuk mencuci sisi badan yang ditutupi popok seperti pantat sampai bersih. Sesudahnya, yakinkan untuk mengeringkan sisi badan seperti pantat atau kelamin bayi dengan baik, biarlah kulit sisi itu bernafas dengan sesaat serta baru kita memakaikan kembali popok baru. 

Untuk menangani ruam popok, dr. Jerome nyatanya begitu tidak mereferensikan pemakaian bedak karena disebut-sebut dapat membuat keadaan ruam ini berubah menjadi makin kronis. Perihal ini dikarenakan oleh kapabilitas bedak yang dapat jadi parah iritasi pada kulit. Beliau sendiri lebih mereferensikan pemakaian cream pelindung spesial untuk kulit bayi yang terserang ruam popok. Cream ini tidak beresiko terutama membuat keadaan ruam popok berubah menjadi makin kronis.
loading...

Related Posts

Apakah benar Ruam Popok Pada Bayi Tidak Boleh Dikasih Bedak? Simak Penjelasannya
4/ 5
Oleh

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.